EGO

Ketika terlalu sedih, kita mencari simpati. Kita jual derita kita, berdrama, dan orang membelinya dengan perhatian mereka. Lalu ketika kita terlalu senang, kita pelit berbagi bahagia. Kita takut orang lain mengganggu kita dengan drama mereka. Malah terkadang kita (tanpa sadar) memamerkan kelimpahan, dengan dalih “bersyukur”.

Mungkin pada dasarnya manusia adalah mahluk egois. Tak apa, ego membuktikan bahwa kita memang manusia. Manusia yang masih kekanakan. Dan mungkin sampai mati pun, kita tetap kanak-kanak. 😊 


0 komentar:

Posting Komentar

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda