One & Only




Tuhan bertanya padaku di suatu pagi buta, “Masihkah kau mencintaiKu?”

MataNya terlihat sedih. Seperti mata orang yang ingin menangis, tapi menahan airmatanya kuat-kuat.

Aku terus menatapNya, sampai Ia bertanya lagi padaku, “Masihkah kau mencintaiku?”

Aku mengangguk perlahan. Hatiku terlalu sedih, hingga bibir dan lidahku kaku. Padahal angin tak sedang berhembus, dan panasnya siang masih saja terasa.

Lalu tangan kananNya mengelus pipi kananku. “Sudah, sudah. Kau tak perlu menjawab pertanyaanKu. Aku tahu kau masih mencintaiKu, hanya saja tak sedalam dan sebesar cintaKu padamu.”

Aku tetap diam, saat Tuhan meletakkan kepalaku di bahuNya. BibirNya tersenyum, tapi tidak mataNya.

Dini hari itu, kembali lagi aku mematahkan hati Tuhan. Tuhan yang telah berjuta kali merekatkan hatiku yang sering remuk.

Tuhan yang cintaNya tak pernah bersyarat




Hasil gambar untuk god

0 komentar:

Posting Komentar

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda